HOME   PUISI   JOURNAL   PHOTOS   THOUGHTS

Novel Pembangun Jiwa

(Satu review peribadi untuk Novel Ayat-Ayat Cinta, karya Habiburrahman El Shirazi, novelis Sarjana Al-Azhar Universiti Cairo 2007. )

Sesuai dengan tema ‘membangun jiwa’, novel ini jelas memberikan masukan-masukan bagus dalam cara seseorang menata diri. Setidaknya, itulah penilaianku berdasarkan ilmu dan pengalaman yang sangat dini. Banyak nilai hidup yang bisa diambil pelajaran dengan saksama, namun review ini lebih fokus kepada penilaian tentang hidup dari kaca mata Fahri, peran utama dalam novel ini.

Pelajaran untuk jiwa yang ku dapat lewat pembacaan novel ayat-ayat cinta:
1. Hablum minAllah
“Aku merasa tenteram dalam elusan kasih sayang Tuhan Yang Maha Penyayang. Dia terasa begitu dekat, lebih dekat dari urat leher, lebih dekat dari jantung yang berdetak”

2. Komitmen taqwa dengan bertaqwim
“Saya harus komitmen dengan jadwal. Jadwal adalah janji. Janji pada diri sendiri dan janji pada Syaikh Utsman untuk datang.”

“Maaf, setiap orang berbeda dalam memandang hidup ini dan berbeda caranya dalam menempuh hidup ini. Peta masa depan itu saya buat terus terang saja berangkat dari semangat spiritual ayat suci Al-Qur’an yang saya yakini. Dalam surat Ar Ra’ad ayat sebelas Allah berfirman, Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya. Jadi nasib saya, masa depan saya, mau jadi apa saya, sayalah yang menentukan. Sukses dan gagalnya saya, sayalah yang menciptakan. Saya sendirilah yang mengaristeki apa yang akan saya raih dalam hidup ini.”
Belum selesai aku bicara Maria menyela, “Kalau begitu di mana takdir Tuhan?”
“Takdir Tuhan ada di ujung usaha manusia. Tuhan Maha Adil, Dia akan memberikan sesuatu kepada umat-Nya sesuai dengan kadar usaha dan ikhtiarnya. Dan agar saya tidak tersesat atau melangkah tidak tentu arah dalam berikhtiar dan berusaha maka saya membuat peta masa depan saya. Saya suka dengan kata-kata bertenaga Thomas Carlyle: 'Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan walaupun melewati jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa tujuan, tidak akan membuat kemajuan walaupun ia berada di jalan yang mulus!’ Peta hidup ini saya buat untuk mempertegas arah tujuan hidupku sepuluh tahun ke depan. Ini bagian dari usaha dan ikhtiar dan setelah itu semuanya saya serahkan sepenuhnya kepada Tuhan.”

”Kukatakan padanya aku ada janji. Aku harus menepatinya meskipun untuk itu aku harus mati”

”Aku merasa bersyukur kepada Allah yang mengilhamkan untuk merubah strategi perangku minggu ini. Memang terkadang kita harus kejam pada diri sendiri. Dan sedikit tegas pada orang lain. Aktifitas yang penting tetapi tidak terlalu penting bisa dibuang atau di-pending. ”

3. Hablum minan-naas
“Semua manusia telah dimuliakan Tuhan sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an, Wa laqad karramna banii Adam. Dan telah Kami muliakan anak keturunan Adam! Jika Tuhan telah memuliakan manusia, kenapa masih ada manusia yang mencaci dan melaknat sesama manusia?”

“Salah satu keindahan hidup di Mesir adalah penduduknya yang lembut hatinya. Jika sudah tersentuh mereka akan memperlakukan kita seumpama raja. Mereka terkadang keras kepala, tapi jika sudah jinak dan luluh mereka bisa melakukan kebaikan seperti malaikat. Mereka kalau marah meledak-ledak tapi kalau sudah reda benar-benar reda dan hilang tanpa bekas. Tak ada dendam di belakang yang diingat sampai tujuh keturunan seperti orang Jawa. Mereka mudah menerima kebenaran dari siapa saja.”

”Dan jika kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya (QS. An-Nisaa’: 86)”

“Menolong seseorang itu karena kita berkewajiban untuk menolong. Titik. “

“Sungguh tidak mudah untuk membid’ahkan suatu perbuatan terpuji yang tiada larangan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Sungguh tidak bijak bertindak sembarangan menghukumi orang”

”Cinta memang tidak mudah. Orang Inggris bilang, Love is a sweet torment. Cinta adalah siksaan yang mengasyikkan. Tapi jika orang terus tersiksa karena cinta, ia bisa binasa seperti Laila dan Majnun. Kebinasaan paling tragis adalah yang disebabkan oleh cinta,”

“Banyak lelaki yang menjadi kerdil setelah memiliki isteri yang cantik dan kaya raya. Semangat juang dan kerja kerasnya luntur. Tapi kita mempunyai teladan yang mulia yaitu Rasulullah Saw. Isteri beliau, Sayyeda Khadijah, adalah konglomerat Makkah pada zamannya, dan itu tidak membuat beliau kerdil tapi justeru sebaliknya dengan kekayaan isterinya itu beliau menegakkan agama Allah.”

4. Right enforcement towards shirothal mustaqim
‘Ya Allah jadikanlah cintaku kepada-Mu melebihi cintaku pada harta, keluarga dan air yang dingin”

“Ya, hidup ini—kata Syauqi, sang raja penyair Arab—adalah keyakinan dan perjuangan. Dan perjuangan seorang mukmin sejati—kata Imam Ahmad bin Hambal—tidak akan berhenti kecuali ketika kedua kakinya telah menginjak pintu surga”

“Tapi memang, tidak mudah meneladani akhlak Nabi. Menuntut orang lain lebih mudah daripada menuntut diri sendiri.”

5. Sedikit kesimpulan
- “To live is to serve” karna sejatinya manusia akan merasa bahagia dengan melihat orang di lain bahagia. Setiap kerja yang kita lakukan harus punya objektif dan target tertentu, tapi bukan berarti harus terlalu objektif sampai membawa kepada sikap pentingkan diri. Boleh saja kita menolong seseorang semata-mata hanya mau menerbitkan sekuntum senyum darinya. Selebihnya adalah bonus.

- Kalau ada ‘the purest of pain”, pasti ada juga “the purest of love”. Ini bisa dirasakan di titik pertemuan dua cinta, cinta Allah dan cinta manusia. Jodoh di tangan Tuhan, tapi Tuhan Maha Adil. Tuhan mengijinkan kita untuk menentukan jodoh itu sesuai dengan usaha dan ikhtiar kita.

- Kemurnian nilai dalam diri seseorang kian hilang dengan berjalannya waktu akibat hakisan-hakisan oleh prinsip hidup yang menyimpang dari fitrah. Novel ini menjemput pembaca untuk muhasabah diri dan meluruskan kembali apa yang sudah bengkok.

- Kemurnian menta’ati Mu ya Rabbi, adalah kebahagiaan yang tiada tara.

PadaMu
Kutitipkan secuil asa
Kau berikan selaksa bahagia
PadaMu
Kuharapkan setetes embun cinta
Kau limpahkan samudera cinta


- Wallahu a’lam -

 

2 comments:

  1. An Ikram said,

    if i;m not mistaken, movies ni pun ade released kat msia last month.
    malangnya, xsempat nak tgk..
    Mmg banyak org review ckp this title sgt bagus.. Nape xwat review penuh press? Nak tau sikit sinopsis die...huhu =O

    on July 24, 2008 at 8:00 AM  


  2. Rasa macam tak perlu review penuh sbb dekat net dah byk. Aku je yang terlambat..hehe..That's why the personal review takes place. You may want to visit http://www.ayatayatcintathemovie.com/
    I pun tak sempat tengok movie tu, but according to other reviews, the movie has some dissimilarities with the story in the novel. Anyhow, it's not the story that I treasure most, it's the lessons for self building that counts. Hope it do the same to others as well.

    on July 24, 2008 at 9:17 AM