Pengganti
This poem is a special tribute to Allahyarhamah Obek Nasiah binti Adnan (12 Sept 09) and Allahyarham Obek Shahrir bin Adnan (19 Oct 09)
Dalam kebasahan
Desir angin sendu mengundang gerimis malam
Mengiringi sebuah perjalanan terasing
Ke taman abadi..
Dalam kedinginan
Hati membeku melawan sedu
Tingkah dipacu gagah
Senyum dipaksa ramah
Karna tangan menggenggam erat selaksa tirakat
Mewaris amanah yang tertinggalkan
Ini permainan realiti
Bila yang pergi tak kembali
Yang tinggal tak henti menabur budi
Tapi jiwa?
Kadang sulit tuk mengerti
Padahal siang dan malam pun
tak pernah bosan menyusun hari
Justru itu,
Yang patah, harus tumbuh
Yang hilang, harus berganti!