HOME   PUISI   JOURNAL   PHOTOS   THOUGHTS

Ultah dan Ultah Lagi


Waktu berlari menerobos tak tunggu siapa, tak kira di mana. Walau di saat nafas tercungap di kerongkongan, walau pundak serasa copot, saking kelamaan memikul karung Cita dan Cinta, yang nyata lebih besar dari nyali.

Dan demi menuntut ilmu dari sifu teragung yang namanya pengalaman, gua-gua kudus yang disinggahi memberi pelajaran tak ternilai. Misal, bagaimana caranya menguntumkan senyum ikhlas, termanis sejagat raya di saat hati berdarah karna barusan direjam batu. (hehe..lebay!)
Terus, bagaimana mengendali mobil yang tak bisa lagi bergerak karna kehabisan bensin atau baterainya mati, hanya dengan berbekal senyum termanis seperti tadi.

Maka pelajaran penting adalah, masih banyak manusia budiman di sekeliling kita dan tak wajar menghukum semua orang atas kebodohan satu orang saja.

Demi semua anugerah yang tak pernah putus ternikmati, rasanya malu untuk terus meminta dan meminta. Angin semilir yang menghembus dan mendinginkan hati, kadang masih terasa kurang nyaman dan minta lagi. Padahal di lembah tandus seberang sana sudah saban tahun tak mengenal keamanan, apa lagi kenyamanan.

Namun acapkali, permintaan yang tak terpenuhi diganti oleh jalan kegembiraan yang datang tak disangka. Lalu, mau apa lagi hati?

Demi Cita,
Pandaikan aku untuk lebih mampu menggalang tanggugjawab, sadarkan kewarasanku bila tertidur, dan adili aku bila salah mengingkari dalam taat. Semoga diperkenan.

Demi Cinta,
Takkan aku kembali sebelum memberi dan menerima secukupnya kasih. Semoga diperkenan.

Amin.

Salam Ulang Taon sekali lagi buat AQU. . . today, 0n 22nd September 2010.


3 comments