HOME   PUISI   JOURNAL   PHOTOS   THOUGHTS

Oemar Bakri The Teacher

-terinspirasi dari blog iwanfalsmania dan youtube

0 comments  

Novel Pembangun Jiwa

(Satu review peribadi untuk Novel Ayat-Ayat Cinta, karya Habiburrahman El Shirazi, novelis Sarjana Al-Azhar Universiti Cairo 2007. )

Sesuai dengan tema ‘membangun jiwa’, novel ini jelas memberikan masukan-masukan bagus dalam cara seseorang menata diri. Setidaknya, itulah penilaianku berdasarkan ilmu dan pengalaman yang sangat dini. Banyak nilai hidup yang bisa diambil pelajaran dengan saksama, namun review ini lebih fokus kepada penilaian tentang hidup dari kaca mata Fahri, peran utama dalam novel ini.

Pelajaran untuk jiwa yang ku dapat lewat pembacaan novel ayat-ayat cinta:
1. Hablum minAllah
“Aku merasa tenteram dalam elusan kasih sayang Tuhan Yang Maha Penyayang. Dia terasa begitu dekat, lebih dekat dari urat leher, lebih dekat dari jantung yang berdetak”

2. Komitmen taqwa dengan bertaqwim
“Saya harus komitmen dengan jadwal. Jadwal adalah janji. Janji pada diri sendiri dan janji pada Syaikh Utsman untuk datang.”

“Maaf, setiap orang berbeda dalam memandang hidup ini dan berbeda caranya dalam menempuh hidup ini. Peta masa depan itu saya buat terus terang saja berangkat dari semangat spiritual ayat suci Al-Qur’an yang saya yakini. Dalam surat Ar Ra’ad ayat sebelas Allah berfirman, Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya. Jadi nasib saya, masa depan saya, mau jadi apa saya, sayalah yang menentukan. Sukses dan gagalnya saya, sayalah yang menciptakan. Saya sendirilah yang mengaristeki apa yang akan saya raih dalam hidup ini.”
Belum selesai aku bicara Maria menyela, “Kalau begitu di mana takdir Tuhan?”
“Takdir Tuhan ada di ujung usaha manusia. Tuhan Maha Adil, Dia akan memberikan sesuatu kepada umat-Nya sesuai dengan kadar usaha dan ikhtiarnya. Dan agar saya tidak tersesat atau melangkah tidak tentu arah dalam berikhtiar dan berusaha maka saya membuat peta masa depan saya. Saya suka dengan kata-kata bertenaga Thomas Carlyle: 'Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan walaupun melewati jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa tujuan, tidak akan membuat kemajuan walaupun ia berada di jalan yang mulus!’ Peta hidup ini saya buat untuk mempertegas arah tujuan hidupku sepuluh tahun ke depan. Ini bagian dari usaha dan ikhtiar dan setelah itu semuanya saya serahkan sepenuhnya kepada Tuhan.”

”Kukatakan padanya aku ada janji. Aku harus menepatinya meskipun untuk itu aku harus mati”

”Aku merasa bersyukur kepada Allah yang mengilhamkan untuk merubah strategi perangku minggu ini. Memang terkadang kita harus kejam pada diri sendiri. Dan sedikit tegas pada orang lain. Aktifitas yang penting tetapi tidak terlalu penting bisa dibuang atau di-pending. ”

3. Hablum minan-naas
“Semua manusia telah dimuliakan Tuhan sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an, Wa laqad karramna banii Adam. Dan telah Kami muliakan anak keturunan Adam! Jika Tuhan telah memuliakan manusia, kenapa masih ada manusia yang mencaci dan melaknat sesama manusia?”

“Salah satu keindahan hidup di Mesir adalah penduduknya yang lembut hatinya. Jika sudah tersentuh mereka akan memperlakukan kita seumpama raja. Mereka terkadang keras kepala, tapi jika sudah jinak dan luluh mereka bisa melakukan kebaikan seperti malaikat. Mereka kalau marah meledak-ledak tapi kalau sudah reda benar-benar reda dan hilang tanpa bekas. Tak ada dendam di belakang yang diingat sampai tujuh keturunan seperti orang Jawa. Mereka mudah menerima kebenaran dari siapa saja.”

”Dan jika kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya (QS. An-Nisaa’: 86)”

“Menolong seseorang itu karena kita berkewajiban untuk menolong. Titik. “

“Sungguh tidak mudah untuk membid’ahkan suatu perbuatan terpuji yang tiada larangan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Sungguh tidak bijak bertindak sembarangan menghukumi orang”

”Cinta memang tidak mudah. Orang Inggris bilang, Love is a sweet torment. Cinta adalah siksaan yang mengasyikkan. Tapi jika orang terus tersiksa karena cinta, ia bisa binasa seperti Laila dan Majnun. Kebinasaan paling tragis adalah yang disebabkan oleh cinta,”

“Banyak lelaki yang menjadi kerdil setelah memiliki isteri yang cantik dan kaya raya. Semangat juang dan kerja kerasnya luntur. Tapi kita mempunyai teladan yang mulia yaitu Rasulullah Saw. Isteri beliau, Sayyeda Khadijah, adalah konglomerat Makkah pada zamannya, dan itu tidak membuat beliau kerdil tapi justeru sebaliknya dengan kekayaan isterinya itu beliau menegakkan agama Allah.”

4. Right enforcement towards shirothal mustaqim
‘Ya Allah jadikanlah cintaku kepada-Mu melebihi cintaku pada harta, keluarga dan air yang dingin”

“Ya, hidup ini—kata Syauqi, sang raja penyair Arab—adalah keyakinan dan perjuangan. Dan perjuangan seorang mukmin sejati—kata Imam Ahmad bin Hambal—tidak akan berhenti kecuali ketika kedua kakinya telah menginjak pintu surga”

“Tapi memang, tidak mudah meneladani akhlak Nabi. Menuntut orang lain lebih mudah daripada menuntut diri sendiri.”

5. Sedikit kesimpulan
- “To live is to serve” karna sejatinya manusia akan merasa bahagia dengan melihat orang di lain bahagia. Setiap kerja yang kita lakukan harus punya objektif dan target tertentu, tapi bukan berarti harus terlalu objektif sampai membawa kepada sikap pentingkan diri. Boleh saja kita menolong seseorang semata-mata hanya mau menerbitkan sekuntum senyum darinya. Selebihnya adalah bonus.

- Kalau ada ‘the purest of pain”, pasti ada juga “the purest of love”. Ini bisa dirasakan di titik pertemuan dua cinta, cinta Allah dan cinta manusia. Jodoh di tangan Tuhan, tapi Tuhan Maha Adil. Tuhan mengijinkan kita untuk menentukan jodoh itu sesuai dengan usaha dan ikhtiar kita.

- Kemurnian nilai dalam diri seseorang kian hilang dengan berjalannya waktu akibat hakisan-hakisan oleh prinsip hidup yang menyimpang dari fitrah. Novel ini menjemput pembaca untuk muhasabah diri dan meluruskan kembali apa yang sudah bengkok.

- Kemurnian menta’ati Mu ya Rabbi, adalah kebahagiaan yang tiada tara.

PadaMu
Kutitipkan secuil asa
Kau berikan selaksa bahagia
PadaMu
Kuharapkan setetes embun cinta
Kau limpahkan samudera cinta


- Wallahu a’lam -

2 comments  

Story of Hare and Tortoise


VERSI BAHASA:
Cerita Arnab dan Kura-kura versi baru!


Satu ketika dulu, kura-kura dan arnab saling bertelingkah siapa yang lebih pantas berlari. Akhirnya mereka putuskan untuk berlomba. Setelah setuju, mereka pun memulai pelombaan.

Si Arnab memecut laju ke depan. Kura-kura tertinggal jauh di belakang. Si arnab menyadari kura-kura jauh ketinggalan, dia pun berhenti rehat di bawah pokok, lalu tertidur.

Si kura-kura dengan tekun meneruskan perjalanan walaupun pelan. Dia akhirnya sampai ke garisan penamat. Si arnab terbangun tapi sudah terlambat.

Pelajaran: Perlahan tapi tekun dan stabil, akan menang.

Inilah versi cerita yang telah kita dengar sejak dulu. Tapi sekarang, ada versi yang lebih menarik. Ceritanya bersambung lagi..

Arnab kecewa dengan kekalahan tadi, lalu dia buat satu analisis. Dia tau kekalahannya adalah karna terlalu percaya diri, lalai dan cuai. Kalau saja dia tidak menganggap sepele, kura-kura tidak mungkin menang. Jadi, dia mencabar kura-kura untuk berlomba lagi. Kura-kura setuju. Kali ini, arnab betul-betul konsentrasi dan berlari tanpa henti hingga garisan penamat. Arnab menang dengan meninggalkan kura-kura jauh tertinggal di belakang.

Pelajaran: Pantas + konsisten akan selalu mengatasi yang perlahan + konsisten.

Jika ada dua orang dalam satu organisasi, yang satu kerjanya suka pelan2, ikut metodologi dan terpercaya, .. yang satu lagi pantas, tangkas dan tetap juga terpercaya. Maka, yang cepat dan terpercaya itulah bakal menaiki tangga kejayaan lebih cepat dari yang lain. Memang bagus andai kita melakukan sesuatu kerja itu pelan2, ikut aturan dan konsitsen, tapi bisa lebih bagus lagi kalau melakukannya dengan cepat, tangkas , dan hasilnya masih tetap terpercaya.

Tapi, kisah itu tidak habis di situ. Kura-kura terpikir sesuatu, dia tidak mungkin menang dalam perlumbaan yang seperti itu sama si arnab. Setelah berpikir, kura-kura mencabar arnab lagi untuk berlomba, tapi kali ini jalan yang dipilihnya sedikit berbeda. Si arnab setuju. Mereka mulai lagi. Dengan komitmen yang sama, si arnab berlari laju tanpa henti. Sampai lah arnab ke tebing sebatang sungai. Garis penamat terletak di seberang sungai itu. Si arnab tidak bisa berenang, akhirnya dia terduduk saja memikirkan apa yg harus dilakukannya. Kura-kura pula, setelah tiba di tebing, terus masuk ke sungai dan berenang melintasinya, setelah itu meneruskan perjalanan dan akhirnya tiba di garis penamat.

Pelajaran: Kenal pasti kelebihan diri dulu, dan kemudian tukarkan gelanggang permainan mengikut kelebihan anda itu.

Dalam satu organisasi, jika anda seorang yang pintar berbicara, pastikan anda cipta peluang untuk selalu melakukan presentasi supaya pihak atasan dapat melihat kelebihan anda itu. Jika kelebihan anda adalah analisis, pastikan anda selalu melakukan kajian, laporan terperinci dan pastikan pihak pengurusan melihat hasil kerja anda. Bekerja mengikut kebolehan masing-masing bukan saja mampu memperlihatkan kelebihan diri, malah itu adalah satu jalan untuk mencipta peluang yang lebih cerah untuk diri anda pada masa akan datang.

Ceritanya belum habis lagi. Arnab dan kura-kura akhirnya membuat keputusan untuk menjadi kawan baik. Dan kali ini, mereka berpikir bersama-sama. Mereka tau perlombaan itu bisa jadi lebih baik dari sebelumnya dengan pikiran dua orang. Akhirnya, mereka putuskan untuk berlari lagi, tapi kali ini sebagai satu group/team. Mereka mulai berlari, tapi kali ini , arnab menggendong kura-kura di belakangnya sampai ke tebing sungai. Habis itu, kura-kura pula yang menggendong arnab dibelakangnya lalu menyeberangi sungai. Setelah tiba di seberang, arnab kembali menggendong kura-kura dan akhirnya mereka tiba di garis penamat bersama-sama. Itulah satu pencapaian yang kedua-dua arnab dan kura-kura sangat puas hati berbanding pencapaian-pencapaian yang sebelum itu.

Pelajaran: Adalah bagus untuk stp orang punya kelebihan individu. Tapi selagi anda belum bisa bekerja sama dalam kumpulan, dan saling bisa menghargai dan merasakan manfaat dari kelebihan orang lain, prestasi anda tetap saja di bawah par/standard. Karna nanti, akan ada situasi di mana anda lemah, dan orang lain kuat.

Kerja kumpulan (teamwork) adalah tentang kepemimpinan dalam satu-satu masa/keadaan. Kita harus bisa, membiarkan orang yang lebih pintar/mampu dalam sesuatu situasi untuk menjadi ketua dan memimpin.

Ada byk lagi pelajaran dalam cerita ini:
• Jgn pernah berputus asa bila menemui kegagalan
• Yang cepat, tangkas dan konsisten akan selalu menandingi yang pelan dan mantap
• Bekerjalah mengikut kebolehan sendiri
• Bekerja berkumpulan akan selalu menandingi pekerjaan individu
• Dan terakhir, selalulah bersaing dengan keadaan, bukan dengan pihak lawan. Karna bila kita mampu melawan keberadaan situasi, kita sudah menang walaupun tanpa lawan.

Singkatnya, harus, mesti, wajib BERSTRATEGIK dalam apa saja yang kita lakukan.

0 comments  

buat Bapak

andai saja aku besi
pastilah aku tiangmu yang terkuat
kalau saja aku lelaki
akulah pahlawanmu yang terhebat
kau buka jalan untuk ku rentas
kau bajai ku dgn ilmu manfaat
biarkan guruku itu pengalaman
mengartikan girang dalam tangis
merasakan takut dalam aman
pasti tunas aqalku tumbuh jua
menginjak tangga-tangga dewasa
satu persatu walau dengan payah
aku masih dalam pendakian Pak
relakanlah.

4 comments