HOME   PUISI   JOURNAL   PHOTOS   THOUGHTS

Gurindam Sidang Para Monyet








(Image credited to: sgowtham.net Image Gallery 20060902)

marilah mari kita berdendang
berdendang riang lagu melayu
marilah monyet kita bersidang
di pentas tua di meja kayu

marilah mari kita nyanyikan
lagu melayu menghibur kalbu
marilah monyet mari canangkan
hajat jelata di rumpun bambu

kawanlah mari kita berkawan
kawan datang dari kemaman
lawanlah monyet tak perlu sopan
adatlah monyet zaman berzaman

selesai sudah kita berdendang
berdendang indah lagumu tuan
para monyet begitulah sidang
ada yang musuh ada berkawan

4 comments  

Muhammad SAW - The Super Leader Super Manager

(Sumber Tulisan : Alim Mahdi, Denpasar, Bali, Indonesia - - dgn ijin)

______Muhammad SAW______
The Super Leader Super Manager
Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
(Nio Gwan Chung)

Bagi Anda para Leader! Buku ini memang untuk Anda... Belajar dari kearifan leadership dan manajemen dari suri tauladan terbaik dalam self development, bisnis dan kewirausahaan, kehidupan rumah tangga, dakwah, tatanan sosial dan politik, sistem hukum, pendidikan dan strategi militer.

Muhammad SAW adalah manusia yang luar biasa namun bukan tidak mungkin untuk diteladani dan diikuti jejak-jejak kesuksesannya yang multidimensi. Salah seorang guru leadership menyatakan bahwa pemimpin yang baik memberikan inspirasi. Itulah yang membedakan pemimpin dengan yang bukan.

Muhammad SAW disamping meninggalkan teladan yang bisa kita copy-paste juga meninggalkan banyak inspirasi dan kebijaksanaan (wisdom) tentang banyak hal. Tugas kita lah mengembangkan inspirasi tersebut sesuai dengan dimensi waktu dan ruang serta dalam radius kekhalifahan yang kita emban.

JPMI, Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia akan mengupas isi buku Muhammad SAW The Super Leader Super Manager, langsung dari penulisnya Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec (Nio Gwan Chung). Pada hari Sabtu, 24 Mei 2008, pukul 19.00 Wita di PLAZA Sanur Paradise Hotel - Bali. Acara yang akan diikuti oleh para pengusaha muslim Bali ini dipersembahkan oleh JPMI dan T-Organizer.

Dalam testimoninya tentang buku ini, Dr. Hidayat Nur Wahid, Ketua MPR-RI mengatakan: “Buku pertama yang ditulis cendekiawan Indonesia yang mengkaitkan secara padu dan sistematis antara suri tauladan Muhammad SAW dengan disiplin leadership dan manajemen modern. Satu pencerahan yang dinanti Indonesia dan dunia.

Buku ini saya beli pada 1 Januari 2008, memang sangat luar biasa dan sangat istimewa... dan Anda layak membacanya.

Biografi:
Antonio (Nio Gwan Chung) lahir di Sukabumi 12 Mei 1967 dari pasangan Liem Soen Nio dan Nio Sem Nyau seorang Shinse dan Biksu Budha Tridharma. Lulus dari Fakultas Syariah Universitas of Jordan (S1) Program Islamic Studies Al Azhar Cairo, Master of Economic International Islamic University Malaysia (S2), University of Melbourne (S3) dan melakukan visiting research di Oxford Univirsity.

Saat ini menjadi Komisaris dan Dewan Pengawas di Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Takaful, Bank Export Indonesia, dan PNM. Antonio juga memimpin Batasa Tazkia Consulting, STEI Tazkia dan diamanati sebagai Komite Ahli Bank Indonesia. Tahun 2006 Antonio diangkat Perdana Menteri Malaysia sebagai Shariah Advisory Council Bank Central Malaysia. Antonio telah menulis 10 buah buku tentang Perbankan, Leadership dan Manajemen. Atas kiprahnya Antonio dianugrahi “Syariah Award” oleh MUI, BMI dan Bank Indonesia.

0 comments  

Kesedihan atas kesedihan

Perjalanan hidup ini boleh diertikan seperti sebuah pemanduan di atas lebuh raya menuju ke satu destinasi. Jalan yang ditempuh seharusnya lurus dan lancar, seperti adanya lebuh raya yang lebar dan luas. Tapi kita maklum bahawasanya tak mungkin jalan di kota boleh selicin itu. Pasti akan ada sekatan dan halangan yang boleh melambatkan, malah menghentikan perjalanan.

Kadang, kita akan bertemu dengan kecelakaan yang mengakibatkan lalulintas trafik sangat sibuk, lalu menghambat perjalanan menjadi sangat perlahan. Waktu itu, emosi akan merajai rasa, dan ketidak sabaran boleh menyebabkan situasi menjadi lebih parah. Bila tak terkendali dengan bijak, perasaan itu boleh mengakibatkan amarah, sakit hati dan sedih. Kerasionalan pun jadi sangat minimal, dan kita bisa bertindak mengikut nafsu, keluar dari perjalanan atau berhenti terus.

Dalam memandu ke destinasi, salah mengartikan petunjuk adalah juga satu risiko yang harus diambil perhatianan. Bukan salah petunjuk jalan, tapi telinga yang salah mendengar, mata yang salah melihat, dan hati yang salah mengartikan kebenaran. Bila jari telunjuk mengarah mencari salah orang lain, pasti empat jari lagi akan tetap mengarah pada diri sendiri. Tiap-tiap pemandu di jalan raya mempunyai tanggung jawab untuk memerhatikan sekeliling dan mengamati petunjuk yang ditemukan dengan saksama, kerana yang ingin sampai ke destinasi adalah dirinya sendiri, bukan orang lain. Tidak salah untuk mengikuti jejak orang lain tapi tanggung jawab pertama tetap harus dipikul dirinya sendiri dahulu. Maka adalah penting untuk cukup ilmu dan kebijakan dalam menetukan arah perjalanan agar senantiasa tetap di atas jalan lurus dan lancar.

Ada kalanya, halangan yang dihadapi di atas jalan bukan cuma sekali, tapi berkali-kali. Itu sudah cukup menantang kesabaran seorang pemandu, walau sesabar apa pun dia, pasti suatu saat hatinya akan terusik untuk turut berasa marah. Maka, sekali lagi atas dasar kebijakan, inilah saatnya untuk berhenti sementara, mengisi apa yang terluang, membaiki apa yang kurang, menambah apa yang perlu untuk menyambung perjalanan. Berhenti sementara bukanlah bermaksud menyerah kalah, tapi untuk mengasah kembali ketajaman akal agar bisa berfungsi lebih baik untuk bekal perjalanan yang masih tinggal.

"(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, (karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan), supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” Ali-'imran:153

Success is not a destination, it is a journey.

Sesungguhnya, perjalanan ini sangatlah panjang. Destinasi tidak ada arti kalau tidak membawa pulang sesuatu yang bisa terdapatkan di sepanjang perjalanan.

Challenges are what make life interesting .. Overcoming then is what make life meaningful..

Cabaran membuat hidup itu menarik, mengatasinya pula membuat hidup itu berarti..

ma'assalamah..

0 comments  

Bahasa “rujak” di Pasar Pagi

Ini dialog antara kakak & adiknya waktu sama-sama ke pasar pagi untuk beli ikan. Malam itu akan ada kenduri buat menyambut adiknya yang beli kereta baru.. hehe

Adik: Kak, nak beli jukok ape?
Kakak: Tao… No idea, yet. Keep on looking. Yang penting, jukok spesial. Anyway, mom says what?
Adik: Apa cakna. Pokok na si nyaman.
Kakak: Ye la nyaman kabbhi.
Adik: Mun jenje, we buy all then! Hehehe…
Kakak: With 100% your treat, I have no objection.
Adik: No way! You’ve promised nak kongsi duit. Janji tetap janji ok. Dont you dare!!
Kakak: Hahhaha…No worries laah..! Takok ongguh se aluanga pessena.
Adik: Hehe... Eh, mun jeriak beremma?
Kakak: Which one? Kan jukok kella celok kabbhi jeriak?
Adik: Iyyelaa, kella celok bhei raapa...?!
Kakak: C’mon, be serious! We got limited time here!
Adik: Okay, okay. hehe. Susah la kakak nih, tak boleh ajak bergurau. Sok serius…….!!
Kakak: Biaselaa, aku kan kakak... huhu..
Adik: Uweekk!!

Mereka berjalan lagi ke gerai sebelah, meninggalkan penjual ikan yang terpinga-pinga mendengarkan bahasa rujak yang mereka gunakan :-p

p/s:
klo mau bicara tentang agent of change, pasti lah bukan yang tidak punya identitas bahasa kaya dialog di atas ya. Bahasa Jiwa Bangsa. Tapi, ko anak-anak muda tetap senang dgn yg 'rujak' yaa?..iseng! hehe

Legend:
jukok = ikan
apa cakna = suka hati
nyaman = sedap
kabbhi = semua
mun jenje = klo gitu
Takok ongguh se aluanga pessena = takut sgt terluang duit die
mun jeriak beremma = klo yg tu amacam?
Kan jukok kella celok kabbhi jeriak = bukan ke smua tuh ikan utk masak celok?
kella celok bhei raapa = masak celok je laa..

0 comments  

Better Utilization of Resources



Hello blog! I'm back from a week off. Seeking & striving to upgrade knowledge and skills towards... something that of course, has nothing to do with puisi or swakarya... hehehe.

I'm working in IT field, so what I often have in mind should be all about IT. Though it is about IT, but as usual, I’ll interpret some related knowledge in this recent training to something else more normal, something not so IT...hehe.

I've learned a concept of virtualization. Virtualization is a technology that revolutionizing the computer industry. It is very much the word of the moment. You could find a lot of IT definitions and terminologies through internet on virtualization. It can go as simple as one physical machine that have ability to run on a single OS, can now have the ability to run as few different machines with its own OS each, running concurrently, virtually and reliable. Yes, you can do that with Virtualization.

So, this approach has a lot to do with better utilization of resources. Imagine you have a complete set of a computer with its CPU, RAM, NIC, and Disk etc. The percentage of utilization of one computer in standard environment is only, say... 30%. So, at certain amount of time, you'll have 70% unutilized resources in one computer. What if you have 20 computers in your environment?

Now, let’s look into human brain, the best creation of The Creator. Brain is the center control of processing power in human body. With better utilization of brain, we could be a super power human being. As an employee, effectiveness and efficiency are two qualities to be achieved in everyday life routines. Better utilization of brain helps to do this, especially in multitasking. In this multitasking situation, our body works the same way as virtualization. One person is able to do tasks for two or three persons.

Well, let’s look at simple example. When we go to pasar malam to buy apam balik, the stall often crowded with apam balik fans queuing up to buy that delicious kue. The Stallman will have three pans cooking the apam at the same time. No matter how busy the Stallman is, he tried his very best to keep his customers happy. While chit chatting with some of them, his hands and body maintain working to fry new apam, pouring the mixture onto the hot pan, adding some sugar and corn onto the other pan, and scooped out the cooked apam in another pan, then wrapped it with paper. Look, in practice, he's doing public relation, at the same time operating all tasks from beginning process till the end, all on his own. This is one good example of multitasking and better utilization of our body.

But, bad thing about this is, people often abuse the ability of multitasking in human body, especially lazy bosses. Those kinda bosses, they don’t truly understand what multitasking really means. All they know is to keep you working and working until the last drop …!! Out of topic huh? Hehee.. hope you enjoy reading…

p.s. doain aku lulus jadi VCP - - VMware Certified Professional :-)

0 comments  

Program Amal Islami SRA Daerah Petaling

Perasmian penutupan majlis oleh ADUN Kota Anggerik, Yang Dipertua Tuan Yaakub bin Safari.

Kumpulan nasyid laki-laki

Kumpulan nasyid perempuan

Gaya penyampaian berita

Marhaban

Hafalan (Laki-laki)

Tilawatil Qur'an

Gaya Imam dan Bilal

Gaya Azan I

Gaya Azan II

Gaya Khutbah I

Gaya Khutbah II


0 comments